Minggu, 23 Maret 2014

Teori Kepribadian Sehat

Nama  : Irma Susandari
Kelas  : 2 PA 11
Npm   : 13512808


Teori Kepribadian Sehat
1. Aliran Psikoanalisa
 

Aliran psikoanalisa melihat manusia dari sisi negatif, alam bawah sadar (id, ego, super ego), mimpi dan masa lalu. Aliran ini mengabaikan Potensi yang dimiliki oleh manusia.
Pandangan kaum psikoanalisa, hanya memberi kepada kita sisi yang sakit atau kurang, ‘sisi yang pincang’ dari kodrat manusia, karna hanya berpusat pada tingkah laku yang neuritis dan psikotis.
Sigmund freud dan orang-orang yang mengikuti ajarannya mempelajari kepribadian yang terganggu secara emosional, bukan kebribadian yang sehat; atau kebribadian yang paling buruk dari kodrat manusia, bukan yang paling baik.
Jadi, aliran ini memberi gambaran pesimis tentang kodrat manusia, dan manusia dianggap sebagai korban dari tekanan-tekanan  biologis dan konflik masa kanak-kanak.

2. Aliran Behavioristik


Aliran behaviorisme memperlakukan manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu system kompleks yang bertigkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Dalam pandangan kaum behavioris, individu digambarkan sebagai suatu organisme yang bersifat baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
Jadi, manusia dilihat oleh para behavioris sebagai orang-orang yang memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan manusia di anggap tidak memiliki diri sendiri.

3. Aliran Humanistik

Para ahli psikologi humanistik, telah memiliki sudut pandang yang segar terhadap kodrat manusia. Apa yang mereka lihat adalah suatu tipe individu yang berbeda dari apa yang digambarkan oleh behaviorisme dan psikoanalisa, yaitu bentuk-bentuk psikologi tradisional. Aliran ini menganggap setiap orang memiliki kemampuan untuk lebih baik.
Bagi ahli-ahli psikologi humanistik, manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Meskipun kebanyakan ahli psikologi humanistik tidak menyangkal bahwa stimulus-stimulus dari luar, instink-instink, dan konflik-konflik masa kanak-kanak mempengaruhi kebribadian, namun mereka tidak percaya bahwa manusia merupakan korban yang tidak  dapat berubah dari kekuatan-kekuatan negatif. .
Manusia harus dapat mengatasi masa lampau, kodrat biologis, dan ciri-ciri lingkungan. Manusia juga harus berkembang dan tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial menghambat.
Gambaran ahli psikologi humanistik tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh harapan. Mereka percaya terhadap kapasitas manusia untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan, dan memenuhi dirinya, untuk menjadi semuanya menurut kemampuan yang ada.

4. Pendapat Allport (Ciri-ciri Kepribadian Matang)

Pandangan – pandangan pribadi dan profesional dari Allport berbeda dengan pandangan – pandangan Freud dan gambaran kodrat manusia yang diutarakan Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung – nyanjung. Allport percaya bahwa kekuatan – kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh – pengaruh yang penting pada tingkah laku orang – orang dewasa yang neurotis. Akan tetapi individu – individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar. Menyadari sepenuhnya kekuatan – kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan – kekuatan itu juga.
Kriteria Kepribadian yang Matang
Tujuh kriteria kematangan ini mencakup pandangan – pandangan Allport tentang sifat – sifat khusus dari kepribadian sehat, diantaranya yaitu
  1. Perluasan Perasaan Diri,
  2. Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang – Orang Lain
  3. Keamanan Emosional
  4. Persepsi Realistis
  5. Keterampilan – Keterampilan dan Tugas – Tugas
  6. Pemahaman Diri
  7. Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Menurut penulis, berdasarkan dengan tujuh kriteria kematangan menurut Allport jika dikaitkan dengan kesehatan mental itu erat sekali kaitannya. Berdasarkan hal diatas untuk dapat menjadikan diri sebagai individu yang sehat secara mental dengan menyeimbangkan dan menyelaraskan antara ketujuh komponen diatas.  

5. Pendapat Rogers (Perkembangan Kepribadian)

Rogers bekerja dengan individu – individu yang terganggu yang mencari bantuan untuk mengubah kepribadian mereka. Untuk merawat pasien – pasien ini (dia lebih suka menyebut mereka “klien – klien”), Rogers mengembangkan suatu metode yang menempatkan tanggung jawab utama

MOTIVASI ORANG YANG SEHAT : AKTUALISASI
Rogers menempatkan suatu dorongan – “satu kebutuhan yang fundamental” – dalam sistemnya tentang kepribadian: memeliharakan, mengaktualisasikan, dan meningkatkan semua segi individu

PERKEMBANGAN DIRI
Cara khusus bagaimana diri berkembang dan apakah dia akan menjadi orang yang sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak ketika kecil. Ketika diri mulai berkembang, anak belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut ini “penghargaan psoitif” (positive regards). Dari sinilah nanti self concept pada anak akan tumbuh. Jika penghargaan positif itu diberikan dengan seimbang makan self concept yang akan berkembang akan menjadi suatu self concept yang baik. Dalam perjalanannya anak juga akan mengerti bagaimana itu penghargaan positf yang bersyarat (conditional positive regards) dimana ia akan menghadapi situasi ketika kebutuhan akan positive regard bertambah kuat, semakin lama makin mengerahkan energi dan pikiran. Anak harus bekerja keras untuk positive regards dengan mengorbankan aktualisasi diri. Sedangkan syarat utama bagi timbulnya kepribadian yang sehat adalah penerimaan “penghargaan positif tanpa syarat” (unconditional positive regards) di masa kecil. Sehingga, untuk dapat memiliki kepribadian yang sehat juga mental yang sehat, seseotrang harus mencapai penerimaan “penghargaan positif tanpa syarat” tersebut.

ORANG YANG BERFUNGSI SEPENUHNYA
Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya
  1. Keterbukaan pada Pengalaman
  2. Kehidupan Eksistensial
  3. Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri
  4. Perasaan Bebas
  5. Kreativitas
Maksud dari orang yang berfungsi sepenuhnya yaitu, orang atau manusia yang dapat menjalankan tugas, peran, dan fungsinya dengan baik. Sehingga orang tersebut dapat mencapai kesehatan mental yang utuh.

6. Pendapat Maslow ( Hirarki Kebutuhan Manusia Mencapai Tingkat Aktualisasi Diri)

Prasyarat untuk mencapai aktualisasi – diri ialah memuaskan empat kebutuhan yang berada dalam tingkat yang lebih rendah: (1) kebutuhan – kebutuhan fisiologis, kebutuhan – kebutuhan akan rasa aman, (3) kebutuhan akan memiliki dan cinta, (4) kebutuhan akan penghargaan. Kebutuhan – kebutuhan ini harus sekurang – kurangnya sebagian dipuaskan dalam urutan ini, sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri.
Dari urutan satu (1) sampai dengan tertinggi urutan lima (5) yaitu aktualisasi diri. Harus berjalan berkesinambungan ketika kebutuhan yang paling dasar telah terpenuhi akan berlanjut ke tingkat kebutuhan selanjutnya. Pada puncak aktualisasi dir inilah kesehatan mental dapat tercapai pula.


7. Pendapat Fromm (Ciri-ciri Kepribadian yang Sehat)

Ketergantungan kesehatan jiwa pada kodrat masyarakat berarti setiap masyarakat mengemukakan definisinya sendiri tentang kesehatan jiwadan definisi ini dapat berbeda – beda sesuai dengan waktu dan tempat yang berbada – beda.
DORONGAN KEPRIBADIAN YANG SEHAT
Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan
  1. Hubungan
Ada beberapa cara menemukan hubungan, destruktif (tidak sehat) dan konstruktif (sehat). Sedangkan cara yang sehat untuk berhubungan dengan dunia ialah melalui cinta. Cinta memuaskan kebutuhan akan keamanan dan juga menimbulkan suatu perasaan integritas dan individualitas.
  1. Transendensi
Merupakan kebutuhan manusia untuk mengatasi atau melebih – lebihi peranan – peranan pasif sebagai ciptaan. Maksudnya yaitu dengan kematian, ketidakberdayaan, dan masih banyak hal lainnya yang menjadi batasan manusia. Manusia didorong untuk menjadi lebih berkembang dan dalam keadaan tercipta menjadi pencipta, pembentuk yang aktif dari kehidupannya sendiri.
  1.  Berakar
Berakar disini adalah maksudnya yaitu ikatan. Pada dasarnya manusia diciptakan untuk menjalin ikatan – ikatan yang kuat dalam tali persaudaraan.
  1. Perasaan Identitas
Setiap individu membutuhkan suatu perasaan identitas sebagai individu yng unik suatu identitas yang menempatkannya terpisah dari orang lain dalam hal perasaannya tentang dia, siapa, dan apa.
  1. Kerangka Orientasi
Bertalian dengan pencarian suatu perasaan diri yang unik ialah suatu pencarian frame of reference atau konteks dengan mana seseorang menginterpretasikan semua gejala dunia.



Sumber   :




Schultz, Duane. 1977. Psikologi Pertumbuhan (terj.). Yogyakarta: Kanisius.
http://amanizafira.wordpress.com/2013/04/30/teori-kepribadian-sehat-lanjutan/

 
 
Blog Irma Susandari (13512808) Blogger Template by Ipietoon Blogger Template