Nama : Irma Susandari
Kelas : 3PA11
Npm : 13512808
2. Uraikan kasus apa saja yang bisa ditangani dengan pendekatan Psikodinamik, Behavioristik, Humanistik, Kognitif !!
3. Berikan pandangan anda mengapa kasus tersebut anda anggap bisa ditangani oleh pendekatan psikodinamik, Behavioristik, Humanistik, Kognitif !!
Kelas : 3PA11
Npm : 13512808
PSIKOTERAPI
1. Buatkan ulasan anda mengenai :
a. Pendekatan
Psikoanalisa didalam Psikoterapi
Psikoanalisis sebagai teori dari
pskoterapi berasal dari uraian Freud bahwa gejala neurotik pada seseorang
timbul karena tertahannya ketegangan emosi yang ada, ketegangan yang ada kaitannya
dengan ingatan yang ditekan, ingatan mengenai hal-hal yang traumatik dari
pengalaman seksual pada masa kecil. Semula dipergunakan teknik hipnosis,
namun setelah diketahui bahwa tidak
terhadap semua orang mudah dan bisa dilakukan hipnosis, Ferud kemudian
mempergunakan asosiasi bebas. Dengan asosiasi bebas, pasien bebas mengemukakan
segala hal yang ingin dikemukakan termasuk yang tadinya ditekan dibawah
sadarnya, tanpa dihambat dan dikritik. Namun timbul masalah lain karena dalam
kenyataannya tidak semudah yang disangka sehubungan dengan adanya rasa bersalah
dan mekanisme pertahanan diri yang tentunya bisa menghambat pelaksanaan asosiasi bebas. Namun setelah
itu, khususnya setelah tahun 20-an, Freud sendiri mulai menaruh perhatian besar
terhadap faktor ego, yakni pelaksana
dari struktur kepribadian dan bagaimana peranan dari ego ini dalam menghadapi
tekanan dari dunia dalam seseorang dan kenyataan-kenyataan di dunia luar.
Perhatian lebih banyak tertuju pada kecemasan (anxiety) dan mekanisme pertahanan diri (defens mechanism), dari pada konflik-konflik yang terletak dibawah
sadar. Demikian pula perhatian dari suatu yang ditekan berubah menjadi alat yang menekannya, yakni
superego, jadi lebih dari bagaimana dan mengapanya sesuatu dorongan atau perasaan
menjadi tidak disadari. “id psychology”
yang telah menjadi pusat perhatian dan pembahasan serta objek untuk diterapi ,
kemuadian berubah menjadi ”ego
psychology”. Dari keadaan inilah kemudian muncul istilah psikodinamik dan
psikoanalisis-psikoterapi.
b. Pendekatan
Psikologi Belajar dalam Psikoterapi
Pendekatan belajar didasarkan pada gagasan bahwa
tegangan fisiologis adalah penyebab dari kecemasan kognitif. Dengan kata lain,
para ahli teori belajar mengasumsikan bahwa kita merasa cemas karena jantung
kita berdenyut dengan cepat,bukan jantung kita yang berdenyut dengan cepat
karena kita merasa cemas. Hubungan itu mungkin berlangsung dalam dua cara.
Apabila anda tiba-tiba berhadapan oleh seekor ular berbisa, anda mungkin merasa
cemas tentang apa yang akan terjadi dengan diri anda dan denyut jantung anda
akan bertambah (meningkat). Dalam kasus tersebut, pikiran anda akan
mempengaruhi respons-respons fisiologis akan mempengaruhi pikiran-pikiran anda.
Para terapis yang menggunakan pendekatan belajar terhadap terapi tidak
menyangkal pengaruh dari pikiran-pikiran mengenai kecemasan, tetapi mereka
hanya berfokus pada rangsangan fisiologis itu adalah penyebab kecemasan yang
lebih penting dan lebih sering terjadi dibandingkan dengan pikiran.
c. Pendekatan
Psikologi Humanistik dalam Psikoterapi
Pada pendekatan humanistik ada juga tentang
pendekatan gestalt, yaitu memperkuat
kesadaran (awareness) yang akan meningkatkan arti kehidupannya secara penuh, disini
dan sekarang (here and now). Penyadaran menjadi sasaran utama dalam terapi Gestalt,
agar selanjutnya pasien berangsur-angsur bisa mencapai keterpaduan (intergrasi) yang
kesadaran (awareness) yang akan meningkatkan arti kehidupannya secara penuh, disini
dan sekarang (here and now). Penyadaran menjadi sasaran utama dalam terapi Gestalt,
agar selanjutnya pasien berangsur-angsur bisa mencapai keterpaduan (intergrasi) yang
diperlukan untuk
memungkinkan perkembangan dirinya berlangsung dengan baik.
Penyadaran dilakukan terhadap pasien meliputi penyadaran yang lebih terhadap hal khusus.
Dalam kaitan ini tujuan terapi adalah meningkatkan kemampuan pada pasien agar dapat
membiasakan diri dalam melakukan penyadaran yang diperlukan. Penyadaran meliputi
Penyadaran dilakukan terhadap pasien meliputi penyadaran yang lebih terhadap hal khusus.
Dalam kaitan ini tujuan terapi adalah meningkatkan kemampuan pada pasien agar dapat
membiasakan diri dalam melakukan penyadaran yang diperlukan. Penyadaran meliputi
pengetahuan terhadap lingkungan, tanggung jawab terhadap
pilihan-pilihannya, pengetahuan
terhadap diri sendiri, penerimaan terhadap diri sendiri dan kemampuan untuk berhubungan
dengan lingkungan.
terhadap diri sendiri, penerimaan terhadap diri sendiri dan kemampuan untuk berhubungan
dengan lingkungan.
d. Pendekatan
Psikologi Kognitif dalam Psikoterapi
Terapi kognitif adalah terapi yang
mempergunakan pendekatan terstruktur, aktif, direktif, dan berjangka waktu
singkat, untuk menghadapi berbagai hambatan dalam kepribadian, misalnya
ansietas atau depresi. Terapi ini didasarkan pada teori bahwa afek (keadaan
emosi, perasaan) dan tindakan seseorang, sebagian besar ditentukan oleh
bagaimana seseorang tersebut membentuk dunianya. Gejala perilaku yang
berkelainan atau menyimpang, berhubungan erat dengan isi pikiran, misalnya,
seseorang menderita ansietas karena mengantisipasi akan mengalami hal-hal yang
tidak enak pada dirinya. Dalam hal seperti ini, terapi kognitif dipergunakan
untuk mengidentifikasi, memperbaiki gejala perilaku yang malasuai, dan fungsi
kognisi yang terhambat, yang mendasari aspek kognitifnya yang ada. Terapis
dengan pendekatan kognitif mengajar pasien atau klien agar berpikir lebih realistik
dan sesuai sehingga dengan demikian akan menghilangkan atau mengurangi gejala
yang berkelainan yang ada.
a. Kasus
Psikodinamik
Manusia purba membedakan mimpi sebagai berikut : pertama, mimpi yang nyata dan berharga,
yang diturunkan kepada si pemimpi sebagai peringatan atau untuk meramalkan
kejadian-kejadian dimasa depan. Ke-dua mimpi
yang tak bernilai, kosong dan menipu yang bertugas untuk menyesatkan atau
menuntun si pemimpi pada kehancuran.
b. Kasus
Behavioristik
Seorang anak kecil yang ketakutan setiap kali mendengar
suara keras, diperlihatkan seekor kucing sambil diperdengarkan suara keras,
sehingga anak kecil tersebut takut setiap kali melihat kucing. Jadi setiap anak
tersebut melihat kucing anak tersebut menangis.
c. Kasus
Humanistik
Seorang siswa yang ingin memiliki laptop baru,
karena temannya memiliki laptop baru, siswa tersebut selalu diejek oleh
temannya karena tidak memiliki laptop, akhirnya siswa tersebut mengabil uang
simpanan ayahnya yang di simpan dilemari kamar ayahnya. Setelah siswa tersebut
sadar atas perbuatannya siswa tersebut mengaku menyesal atas perbuatannya.
d. Kasus
Kognitif
Ketika seseorang merasa gagl akibat apa yang ingin
dicapainya, orang tersebut melakukan hal yang menyimpang, seperti mencoba bunuh
diri, karena dia merasa bahwa dirinya itu orang yang bodoh dan orang yang
gagal. Dalam kasus ini orang tersebut melakukan hal yang tidak rasional, yaitu
mencoba untuk bunuh diri.
a. Psikodinamik
Mimpi yang
menggambarkan masa depan adalah mimpi sebagai gambaran yang menjadi harapan
pemimpi yang ditekan dalam ketidaksadaran. Materi yang menyusun sebuah mimpi berasal
dari pengalaman yang direproduksi atau diingat lagi di dalam mimpi. Sumber
materi yang direproduksi bisa berasal dari masa kanak-kanak. Mimpi tidak hanya
memasukkan hal-hal paling signifikan yang layak untuk diingat, seperti dalam alam
sadar, tetapi juga detil-detil yang tidak menarik dan tidak signifikan. Mimpimerupakan simbolisasi dari realitas kehidupan yang
perlu pemahaman dan interpretasi agar dapat dimaknai.
b. Behavioristik
Karena terapi ini memusatkan pada masalah yang
dirasakan pasien sekarang ini dan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi,
sebagi sesuatu yang berlawanan, dimana ada hal yang menentukan dalam sejarah
perkembangan seseorang. Terapi perilaku didasarkan pada hasil eksperimen yang
diproleh dari pengalaman yang sistematik dasar-dasar teori belajar untuk
membantu seseorang mengubah perilaku yang tidak sesuai.
c. Humanistik
Menurut saya kasus tersebut dapat ditangani oleh
pendekatan humanistik karena pusat dari masalah ini adalah siswanya sendiri dan
proses kesadaran dari siswa tersebut. Karena setiap individu berhak memberikan
pandangan yang positif terhadap orang lain. Tugas terapis adalah hanya
memberikan gambaran terhadap masalah yangdihadapi. Dan memberikan arahan agar
siswa tersebut menyadari perbuatannya sendiri.
d. Kognitif
Karena dengan pendekatan kognitif
seseorang dapat mengubah pola pikirnya dengan cara realistic dan berpikir
secara lebih baik.
Sumber :
- Gunarsa, Singgih. (2007). Konseling dan Psikoterapi.Jakarta: Gunung Mulya.
- Kanisius. (2006). Kesehatan Mental 2.Yogyakarta: Kanisius.
- http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi/article/viewFile/1778/pdf