II.MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat.
Pandangan hidup juga
bisa diimplementasikan sebagai hasil-hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman, fakta, dan sikap meyakini sesuatu yang diringkas sebagai pegangan,
pedoman, petunjuk, atau arahan.
Pandangan hidup sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Segala perbuatan, sikap, dan aturan –yang diwujudkan dalam berbagai bentuk, merupakan refleksi dari pandangan hidup yang telah dirumuskan. Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat hidup sendiri diarti-konkritkan sebagai kecintaan atau kebenaran yang bisa dicapai oleh siapapun. Maka dari itu, pandangan hidup dengan hakikat bisa dicapai oleh siapapun itu, sangat diperlukan oleh tiap manusia. Pandangan hidup tiap orang bisa berbeda bisa juga sama. Dari situ terdapat pengklasifikasian tentang asal dari pandangan hidup tersebut, sebagai berikut:
Pandangan hidup sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Segala perbuatan, sikap, dan aturan –yang diwujudkan dalam berbagai bentuk, merupakan refleksi dari pandangan hidup yang telah dirumuskan. Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat hidup sendiri diarti-konkritkan sebagai kecintaan atau kebenaran yang bisa dicapai oleh siapapun. Maka dari itu, pandangan hidup dengan hakikat bisa dicapai oleh siapapun itu, sangat diperlukan oleh tiap manusia. Pandangan hidup tiap orang bisa berbeda bisa juga sama. Dari situ terdapat pengklasifikasian tentang asal dari pandangan hidup tersebut, sebagai berikut:
a.Pandangan hidup
berasal dari agama merupakan pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b.Pandangan hidup
ideologi merupakan pandangan hidup yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
negara tersebut.
c.Pandangan hidup
hasil renungan merupakan pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup pada
dasarnya memiliki unsur-unsur, yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan.
Cita-cita adalah sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha.
Kebajikan dalam hal ini, adalah nilai yang menjadi patokan usaha yang harus
ditempuh untuk menggapai cita-cita. Usaha adalah hal-hal yang diupayakan sebaik
mungkin untuk menggapai cita-cita yang harus dilandasi oleh keyakinan .
Keyakinan diukur dengan daya pikir akal, jasmani, dan sikap maupun rasa kepada
Tuhan. Hal ini yang mencirikan bahwa unsur-unsur pandangan hidup di atas saling
berkaitan. Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan
tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar
cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun
kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya
mengarah pada hal-hal yang bersifat negative. Suatu ironi memang, bila manusia
sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan
pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang
Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
a. Kurangnya
penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
b. Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
c. Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
b. Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
c. Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
d.Kurang mampu
mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan
hidupnya.
e. Sengaja
melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
Di sinilah peranan
pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung
seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak
akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah,
hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
Sebagai tambahan,
apabila pandangan hidup tesebut diterima oleh sekelompok orang sebagai
pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup tersebut akan menjadi
ideologi. Dan jika itu berkembang lagi, hingga lingkup kerakyatan atau negara
maka disebut ideologi negara.
1. Cita-cita
Cita-cita menurut
definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran.
Tidak ada orang hidup
tanpa cita-cita,
tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu
perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita
yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu
sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut
dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap
cita-cita itu.
2. Kebajikan atau
Kebaikan
Kebajikanatau
kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan
norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya
manusia itu baik dan makhluk bermoral. Dia adalah seorang individu yang utuh,
terdiri atas jiwa dan raga. Dia memiliki hati yang pada hakikatnya lagi,
memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang
pribadinya, perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan
manusia tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya
sendiri. Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi manusia egois,
yang seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.
Untuk melihat apa itu
kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
a. Manusia sebagai
pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
b. Manusia sebagai
anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling
membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat
c. Manusia sebagai
makhluk Tuhan
Kebajikan manusia
nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karena tingkah laku bersumber
dari pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri.
Terdapat tiga hal yang menjadi faktor yang mungkin dapat menjadikan seorang
individu memiliki sikap tertentu, yaitu:
a.Pembawaan
(hereditas) , sesuatu yang diturunkan dari orang tua pada anaknya.
b.Lingkungan,
merupakan alam kedua yang melingkupi manusia dan di situ manusia baru akan
terdidik dengan sendirinya agar bisa melanjutkan hidup.
c.Pengalaman,
merupakan segala sifat dari keadaan-keadaan, baik itu manis ataupun pahit yang
dirasakan dan cenderung sering terbesit di pikiran manusia.
3. Usaha atau
Perjuangan
Usahaatau perjuangan
adalah bentuk kerja keras untuk mewujudkan tujuan atau cita-cita. Tanpa adanya
usaha, hidup manusia tak ada artinya. Manusia diciptakan berakal dan berindra,
di mana apa yang dititipkan-Nya harus dipotensialkan sesuai kemampuannya.
4. Keyakinan atau
Kepercayaan
Keyakinanatau
kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.
Manusia memiliki
pandangan hidup yang berbeda-beda dalam meraih tujuan atau cita-cita
masing-masing. Pandangan hidup ini mau tidak mau akan menjadi pedoman untuk
mengantarkan mereka pada tujuan atau cita-cita tersebut. Maka yang sebaiknya
dilakukan manusia adalah memikirkan, merancang, atau menentukan langkah-
langkah berpandangan hidup yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar