DINAMIKA KELOMPOK dan KONFLIK DALAM PROSES MANAJEMEN
Nama : Irma Susandari
Kelas : 3PA11
Npm : 13512808
1. Konflik dalam mengembangkan manajemen di perusahaan !
Nama : Irma Susandari
Kelas : 3PA11
Npm : 13512808
1. Konflik dalam mengembangkan manajemen di perusahaan !
- Konflik merupakan bagian dari suatu hubungan yang terjalin dengan orang lain. Dengan demikian konflik adalah ekspresi pertikaian individu satu dengan individu lainnya dengan berbagai alasan. Pada era sekarang ini konflik adalah sesuatu yang harus diselesaikan, bahkan pada beberapa organisasi konflik yang bisa diselesaikan dijadikan sebagai indikator kemajuan dalam organisasi. Konflik dapat terjadi karena adanya perbedaan pengalaman kerja yang dialami karyawan sehingga menambah pengetahuan atau pendapat yang dapat memepengaruhi karyawan lainnya sehingga dengan adanya perbedaan pendapat tersebut akan memacu pro kontra dari karyawan itu sendiri sehingga konflik dapat terjadi karena adanya perbedaan pendapat antar karyawan, namun apabilaperusahaan dapat memanfaatkan pendapat tersebut maka akan membantu kemajuan perusahaan tersebut
Contoh Kasus :
- Bukannya membayar denda dan menyelesaikan ketegangan secara langsung dengan masyarakat, PT.X malah melibatkan pemda Ketapang. Bupati kemudian mengadakan pertemuan pada tanggal 10 Agustus yang dihadiri oleh DPR, HSL dan LSM setempat yang terpilih. Dewan Adat yang dibentuk pemerintah juga hadir. Tak ada wakil dari Terusan karena masyarakat tidak setuju dengan adanya campur tangan pihak ketiga. Pertemuan memanas dan jauh dari menyelesaikan masalah, malah menjadi semakin rumit. LSM setempat dituduh sebagai anti-pembangunan dan dianggap teroris yang menghasut masyarakat setempat dan tidak mengakui wewenang negara.
- Rangkuman dan Penyelesaian
Ketidak setujuan masyarakat desa Terusan apabila ada pembangunan kebun kelapa sawit di desa tersebut, karena mereka mengangap bahwa pembangunan tersebut sama saja pembunuh karena mengotori tanah pemakaman.Sebaiknya perusahaan tersebut lebih meminta izin pada masyarakat desa yang besangkutan bukan pada masyarakat desa lain, dan meminta persetujuan kepada masyarakat desa Terusan dan melibatkan masyarakat desa Terusan untuk perwakilan rapat mengenai wilayah pembangunan. Dan pada konflik ini seharusnya ada mediator atau penengah agar lebih mereda ketegangan yang terjadi dan periksa persepsi masing masing pihak agar tidak ada pihak yang merasa dirinya paling benar. Harusnya lebih di musyawarahkan dengan menanggapi pendapat dari bebagai pihak. Dengan begitu mungkin perusahaan tersebut lebih mendapat persetujuan dari masyarakat desa yang bersangkutan.2. Peranan kepemimpinan untuk mengatasi konflik !- Pemimpin adalah orang pertama yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan seorang pemimpin adalah figur utama atau sebagai orang yang dihormati dan diteladani oleh setiap individu yang dibawah pimpinannya sehingga dapat memepengaruhi perilaku individu tersebut. Sebagai seorang pemimpin tugasnya bukan hanya memimpin karyawannya tetapi juga memberikan arahan dan petunjuk kepada karyawannya serta mengarahkan karyawannya untuk bekerja sesuai target yang ditetapkan perusahaan namun tetap menanamkan kebersamaan dalam setiap pekerjaan untuk menjaga keutuhan suatu tim.
- Seorang pemimpin memiliki tugas lain yaitu bukan hanya memberi arahan dan petunjuk serta membangun kebersamaan tim, pemimpin juga berperan untuk mengendalikan suatu permasalahan yang ada diperusahaannya. Permsalahan tersebut dapat berupa konflik disetiap anggota karyawan misalnya konflik jabatan antar karyawan dan konflik manajeman pemasaran produk lainnya. Dengan begitu seorang pemipin harus memiliki keterampilan tersendiri untuk dapat menyelesaikan konlflik yang terjadi diperusahaannya, baik konflik antar kelompok maupun konflik antar individu.
Contoh Kasus- Tribun- Lagi-lagi nasib pekerja di Batam terkatung-katung karena ditinggal kabur pemilik industri. Kali ini nasib kurang beruntung itu menimpah 1300 karyawan permanen PT X Indonesia yang beroperasi di Kara Industrial Estate Lot A-8 No 72-80 Batam Centre. Sudah dua pekan terakhir, managemen perusahaan PMA (penanaman modal asing) itu tidak menampakkan batang hidungnya di tempat kerja. Alhasil, para karyawan pun resah dan bertanya-tanya kejelasan nasib mereka.Terlebih lagi, satu minggu terakhir ini sebagian karyawan tidak lagi bisa bekerja karena tidak adanya koordinasi dari managemen. Tanda-tanda hengkangnya PMA jelas terlihat pada Minggu (4/1) pagi sekitar pukul 06.45, managemen berusaha mengeluarkan beberapa mesin produksi dari pabrik.Untungnya, upaya managemen itu bisa digagalkan para karyawan yang sudah seminggu terakhir ini terus berjaga-jaga di industri tersebut. Sampai kemarin, Senin (5/2), masih terlihat ratusan karyawan PT X berjaga-jaga. Mereka terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berseragam kerja berwarna biru lengkap dengan badge nama. Mereka hanya duduk-duduk santai di depan kantor managemen. Pagar industri pembuatan komponen elektronik itu pun, tampak tertutup rapat.
- Rangkuman dan Penyelesaian
- Pemimpin perusahaan tidak jelas pergi dia meninggalkan pegawainya yang jelas ,menunggu kedatangannya pegawai menunggu untuk meminta kejelasan dari pemimpinnya, tapi pemimpinnya malah kabur.
- Seorang pemimpin harusnya mampu memeberikan pengarahan terhadap pegawainya bukan ditinggal pergi begitu saja, mungkin itu sama saja tidak ada tanggung jawab pemimpin terhadap pegawainya dilihat kasusnya penyelesaiannya adalah pemimpin harus menghasilkan gagasan yang mempersatukan antara pegawai dan pemimpinnya agar dapat penyelesaiannya atau dengan bangkitkan kemungkinan keputusan dari pemimpinnya.
3. Praktek dehumanisasi yang biasa muncul dalam praktek manajemen !- Dehumanisasi adalah tindakan kurang manuasiawi, bentuk yang mudah dikenali adalah tindakan kasar dank eras kepada pekerja. Selain masalah tindakan kasar dank eras, masih banyak tindakan lainnya yang terjadi didalam lingkungan social-psikologis didalam lingkungan kerja, tindakan itu adalah prejudis yaitu suatu respon emosi yang negative terhadap beberapa orang tertentu berdasarkan persepsi tertentu, maksudnya persepsi adalah penilaian yang negative; Diskriminasi yaitu penerapan tindakan kepada seseorang yang sifatnya tidak adil; Agresi yaitu tindakan yang muncul secara disengaja dan tidak disengaja untuk menyerang orang lain.
Contoh Kasus I- Kasus pabrik panci adalah kasus perbudakan yang terjadi di negeri sendiri, perbudakan adalah peristiwa kerja paksa yang dilakukan ratusan tahun lalu, namun di jaman modern ini masih terdapat peristiwa pebudakan di negeri sendiri, buruh panci di Tangerang Banten dipaksa bekerja 16 jam per hari tanpa upah sepeser pun. jangankan gaji para buruh bahkan tidak mendapatkan makan minum dan tempat tidur yang layak. perbudakan di jaman modern ini haruslah menjadi pembelajaran bagi para pemerintah supaya para buruh mendapat jaminan keselamatan kerja, dan pelaku praktek perbudakan haruslah mendapat sanksi dan tegas hukuman yang tegas. Pabrik panci sudah termasuk pelanggaran HAM karena yang terjadi di dalam peristiwa tersebut adalah penyalahgunaan wewenang yang dilakukan atasan tehadap bawahan, dan dari peristiwa ini seharusnya ada perlindungan untuk tenaga kerja diluar sana. Pasal : hanya di kenakan pasal 333KUHP tentang perampasan kemerdekaan dan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
Contoh Kasus II- Menurut P, PT X Indonesia diduga kuat telah melakukan kelalaian dan kesalahan yang mengakibatkan hilangnya nyawa 28 pekerjanya. Kelalaian tersebut, lanjutnya, karena perusahaan tambang itu telah membiarkan keadaan atau kurang mengawasi secara langsung sehingga timbulnya kondisi yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Kondisi yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan, kata P seperti kondisi ground support yang berkarat akibat mengalami oksidasi, adanya tetesan air dari massa batuan atap yang berasal dari air permukaan menginfiltrasi ke dalam struktur massa batuan atap mengindikasikan adaya ketidakstabilan. Selain itu, pemeriksaan terhadap kestabilan kondisi massa batuan atap pada areal terowongan bawah tanah itu belum dilaksanakan secara menyeluruh. P menilai sudah ada bukti permulaan yang cukup untuk menjerat secara hukum pihak-pihak yang bertanggung jawab di PT X Indonesia sehubungan dengan kasus ini. Mereka adalah kepala teknik tambang, pengawas operasional dan penanggung jawab teknis. Komnas HAM, tambahnya, juga sudah menyerahkan hasil pemantauan dan penyelidikannya tersebut kepada Kapolri agar segera ditindaklanjuti.
- Berdasarkan kasus diatas dapat dilihat bahwa masih banyak tenaga kerja mengalami praktek dehumanisasi, dan tidak memperdulikan hak para pekerja selain itu hal tersebut juga merugikan keluarga korban. Praktek dehumanisasi yang dilakukan perusahaan tersebut dapat menimbulkan pelanggaran HAM karena sudah menyalahgunakan hak dan wewenang dari pekerja. Perusahaan kurang memberikan waktu yang panjang bagi para pekerja untuk berekspresi diluar kehidupan kerjanya.
Sumber : - http://www.downtoearth-indonesia.org/id/story/konflik-antara-masyarakat-dan-perusahaan-perkebunan-inggris-di-kalimantan