Nama : Irma Susandari
Kelas : 2 PA 11
Npm : 13512808
Teori Kepribadian Sehat
1. Aliran Psikoanalisa
Kelas : 2 PA 11
Npm : 13512808
Teori Kepribadian Sehat
1. Aliran Psikoanalisa
Aliran psikoanalisa melihat manusia
dari sisi negatif, alam bawah sadar (id, ego, super ego), mimpi dan masa lalu.
Aliran ini mengabaikan Potensi yang dimiliki oleh manusia.
Pandangan kaum psikoanalisa, hanya
memberi kepada kita sisi yang sakit atau kurang, ‘sisi yang pincang’ dari
kodrat manusia, karna hanya berpusat pada tingkah laku yang neuritis dan
psikotis.
Sigmund freud dan orang-orang yang
mengikuti ajarannya mempelajari kepribadian yang terganggu secara emosional,
bukan kebribadian yang sehat; atau kebribadian yang paling buruk dari kodrat
manusia, bukan yang paling baik.
Jadi, aliran ini memberi gambaran
pesimis tentang kodrat manusia, dan manusia dianggap sebagai korban dari
tekanan-tekanan biologis dan konflik masa kanak-kanak.
2. Aliran Behavioristik
Aliran behaviorisme memperlakukan
manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu system kompleks yang bertigkah laku
menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Dalam pandangan kaum behavioris,
individu digambarkan sebagai suatu organisme yang bersifat baik, teratur, dan
ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup,
berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
Jadi, manusia dilihat oleh para
behavioris sebagai orang-orang yang memberikan respons secara pasif terhadap
stimulus-stimulus dari luar dan manusia di anggap tidak memiliki diri sendiri.
3. Aliran Humanistik
Para ahli psikologi humanistik,
telah memiliki sudut pandang yang segar terhadap kodrat manusia. Apa yang
mereka lihat adalah suatu tipe individu yang berbeda dari apa yang digambarkan
oleh behaviorisme dan psikoanalisa, yaitu bentuk-bentuk psikologi tradisional.
Aliran ini menganggap setiap orang memiliki kemampuan untuk lebih baik.
Bagi ahli-ahli psikologi humanistik,
manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Meskipun kebanyakan ahli psikologi
humanistik tidak menyangkal bahwa stimulus-stimulus dari luar, instink-instink,
dan konflik-konflik masa kanak-kanak mempengaruhi kebribadian, namun mereka
tidak percaya bahwa manusia merupakan korban yang tidak dapat berubah
dari kekuatan-kekuatan negatif. .
Manusia harus dapat mengatasi masa
lampau, kodrat biologis, dan ciri-ciri lingkungan. Manusia juga harus
berkembang dan tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial
menghambat.
Gambaran ahli psikologi humanistik
tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh harapan. Mereka percaya
terhadap kapasitas manusia untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan, dan
memenuhi dirinya, untuk menjadi semuanya menurut kemampuan yang ada.
4. Pendapat Allport (Ciri-ciri Kepribadian Matang)
Pandangan – pandangan pribadi dan
profesional dari Allport berbeda dengan pandangan – pandangan Freud dan
gambaran kodrat manusia yang diutarakan Allport adalah positif, penuh harapan,
dan menyanjung – nyanjung. Allport percaya bahwa kekuatan – kekuatan tak sadar
itu merupakan pengaruh – pengaruh yang penting pada tingkah laku orang – orang
dewasa yang neurotis. Akan tetapi individu – individu yang sehat yang berfungsi
pada tingkat rasional dan sadar. Menyadari sepenuhnya kekuatan – kekuatan yang
membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan – kekuatan itu juga.
Kriteria Kepribadian yang Matang
Tujuh kriteria kematangan ini
mencakup pandangan – pandangan Allport tentang sifat – sifat khusus dari
kepribadian sehat, diantaranya yaitu
- Perluasan Perasaan Diri,
- Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang – Orang Lain
- Keamanan Emosional
- Persepsi Realistis
- Keterampilan – Keterampilan dan Tugas – Tugas
- Pemahaman Diri
- Filsafat Hidup yang Mempersatukan
5. Pendapat Rogers (Perkembangan Kepribadian)
Rogers bekerja dengan individu –
individu yang terganggu yang mencari bantuan untuk mengubah kepribadian mereka.
Untuk merawat pasien – pasien ini (dia lebih suka menyebut mereka “klien –
klien”), Rogers mengembangkan suatu metode yang menempatkan tanggung jawab
utama
MOTIVASI ORANG YANG SEHAT :
AKTUALISASI
Rogers menempatkan suatu dorongan –
“satu kebutuhan yang fundamental” – dalam sistemnya tentang kepribadian:
memeliharakan, mengaktualisasikan, dan meningkatkan semua segi individu
PERKEMBANGAN DIRI
Cara khusus bagaimana diri
berkembang dan apakah dia akan menjadi orang yang sehat atau tidak tergantung
pada cinta yang diterima anak ketika kecil. Ketika diri mulai berkembang, anak
belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut ini “penghargaan psoitif” (positive
regards). Dari sinilah nanti self concept pada anak akan tumbuh. Jika
penghargaan positif itu diberikan dengan seimbang makan self concept yang akan
berkembang akan menjadi suatu self concept yang baik. Dalam perjalanannya anak
juga akan mengerti bagaimana itu penghargaan positf yang bersyarat (conditional
positive regards) dimana ia akan menghadapi situasi ketika kebutuhan akan
positive regard bertambah kuat, semakin lama makin mengerahkan energi dan
pikiran. Anak harus bekerja keras untuk positive regards dengan mengorbankan
aktualisasi diri. Sedangkan syarat utama bagi timbulnya kepribadian yang sehat
adalah penerimaan “penghargaan positif tanpa syarat” (unconditional positive
regards) di masa kecil. Sehingga, untuk dapat memiliki kepribadian yang sehat
juga mental yang sehat, seseotrang harus mencapai penerimaan “penghargaan
positif tanpa syarat” tersebut.
ORANG YANG BERFUNGSI SEPENUHNYA
Rogers memberikan lima sifat orang
yang berfungsi sepenuhnya
- Keterbukaan pada Pengalaman
- Kehidupan Eksistensial
- Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri
- Perasaan Bebas
- Kreativitas
Maksud dari orang yang berfungsi
sepenuhnya yaitu, orang atau manusia yang dapat menjalankan tugas, peran, dan
fungsinya dengan baik. Sehingga orang tersebut dapat mencapai kesehatan mental
yang utuh.
6. Pendapat Maslow ( Hirarki Kebutuhan Manusia Mencapai Tingkat Aktualisasi Diri)
Prasyarat untuk mencapai aktualisasi
– diri ialah memuaskan empat kebutuhan yang berada dalam tingkat yang lebih
rendah: (1) kebutuhan – kebutuhan fisiologis, kebutuhan – kebutuhan akan rasa
aman, (3) kebutuhan akan memiliki dan cinta, (4) kebutuhan akan penghargaan.
Kebutuhan – kebutuhan ini harus sekurang – kurangnya sebagian dipuaskan dalam
urutan ini, sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri.
Dari urutan satu (1) sampai dengan
tertinggi urutan lima (5) yaitu aktualisasi diri. Harus berjalan
berkesinambungan ketika kebutuhan yang paling dasar telah terpenuhi akan
berlanjut ke tingkat kebutuhan selanjutnya. Pada puncak aktualisasi dir inilah
kesehatan mental dapat tercapai pula.
7. Pendapat Fromm (Ciri-ciri Kepribadian yang Sehat)
Ketergantungan kesehatan jiwa pada
kodrat masyarakat berarti setiap masyarakat mengemukakan definisinya sendiri
tentang kesehatan jiwadan definisi ini dapat berbeda – beda sesuai dengan waktu
dan tempat yang berbada – beda.
DORONGAN KEPRIBADIAN YANG SEHAT
Fromm mengemukakan lima kebutuhan
yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan
- Hubungan
Ada beberapa cara menemukan
hubungan, destruktif (tidak sehat) dan konstruktif (sehat). Sedangkan cara yang
sehat untuk berhubungan dengan dunia ialah melalui cinta. Cinta memuaskan
kebutuhan akan keamanan dan juga menimbulkan suatu perasaan integritas dan
individualitas.
- Transendensi
Merupakan kebutuhan manusia untuk
mengatasi atau melebih – lebihi peranan – peranan pasif sebagai ciptaan.
Maksudnya yaitu dengan kematian, ketidakberdayaan, dan masih banyak hal lainnya
yang menjadi batasan manusia. Manusia didorong untuk menjadi lebih berkembang
dan dalam keadaan tercipta menjadi pencipta, pembentuk yang aktif dari kehidupannya
sendiri.
- Berakar
Berakar disini adalah maksudnya
yaitu ikatan. Pada dasarnya manusia diciptakan untuk menjalin ikatan – ikatan
yang kuat dalam tali persaudaraan.
- Perasaan Identitas
Setiap individu membutuhkan suatu
perasaan identitas sebagai individu yng unik suatu identitas yang
menempatkannya terpisah dari orang lain dalam hal perasaannya tentang dia,
siapa, dan apa.
- Kerangka Orientasi
Bertalian dengan pencarian suatu
perasaan diri yang unik ialah suatu pencarian frame of reference atau konteks
dengan mana seseorang menginterpretasikan semua gejala dunia.
Sumber :
Schultz, Duane. 1977. Psikologi
Pertumbuhan (terj.). Yogyakarta: Kanisius.
http://amanizafira.wordpress.com/2013/04/30/teori-kepribadian-sehat-lanjutan/